Senin, 11 Juni 2012

A.      Manusia dan Kebudayaan

Manusia
Manusia dipandang dari segi ilmu eksakta adalah Kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpuan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam golongan mahkluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahkluk yang ingin memperoleh atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahkluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahkluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) dan lain sebagainya.
a.    Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
1.  Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3.   Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4.      Nafs, dalam pengertian dari atau kelakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
b.    Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur, yaitu :
1.      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primative dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran.
2.  Ego, merupakan bagian struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungakn energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
3.   Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncrul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

Hakekat Manusia ada 4, yaitu :
1.    Mahkluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.    Mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahkluk lain.
3.    Mahkluk biokultural yaitu mahkluk hayati yang budayawi.
4.  Mahkluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Kebudayaan
     Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaan dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali yang  dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa, cipta masyarakat. Karya masyarakat manghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas didalamnya termasuk agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan pikir dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
     Kebudayaan merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahkluk sosial, yang digunakan untuk menginterprestasiikan dan memahami lingkungan yang dihadapi. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur, yaitu :
1.      Unsur religi
2.      Unsur sistem kemasyarakatan
3.      Unsur sistem peralatan
4.      Unsur sistem mata pencaharian hidup
5.      Unsur sistem bahasa
6.      Unsur sistem pengetahuan
7.      Unsur seni

Bertitik dari sistem inilah maka kebudayaan memiliki sedikitnya 3 wujud antara lain :
1.    Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya
2.    Wujud sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.    Wujud sebagai benda hasil karya manusia

Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnnya atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yang statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan.

B.       Manusia dan Cinta Kasih

Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
     Pengertian tentang cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito.W.Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu :
1.  Keterikatan, Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
2. Keintiman, Adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3.  Kemesraan, Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Didalam kitab suci Al-Qur’an ditemui adanya fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan, yaitu :
1.    Cinta tingkat tinggi, cinta kepada Allah, Rasulallah dan berjihad dijalan Allah SWT.
2.    Cinta tingkat menengah, cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat
3.   Cinta tingkat rendah, cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, cinta atau suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.

Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.

Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape, cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia, cinta kepada orang tua dan saudara. Cinta Erros, cinta antara pria dan wanita. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan cinta agape dan philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita dan cinta kepada Tuhan. Karena cinta sesama bukan cinta karena cakapnya, kayanya, melainkan karena penderitaannya.


Ringkasan

Hubungan antara manusia dan kebudayaan sangat erat adanya. Hampir semua tindakan yang dilakukan manusia merupakan sebuah kebudayaan, tetapi hanya tindakan yang bersifat naluri yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian sangat kecil kemungkinan terjadinya. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Berikut contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
1.      Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value  )
3.      Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4.      Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5.      Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.