“Kita membebaskan biaya penyambungan jaringan listrik rumah dan gedung yang rusak akibat gempa dengan rentang waktu selama 1 tahun. Kini sistem kelistrikan di Sumbar sudah normal,” kata Fahmi Mochtar di Padang, Jumat (16/10).
Hal tersebut disampaika Fahmi dalam pertemuan dengan Pemprov Sumbar yang diwakili Wakil Gubernur Marlis Rahman di Posko Satkorlak PB di Sumbar. Jadi, lanjutnya, bila ada masyarakat yang bertanya kepada pemerintah daerah (Pemda) masalah penyambungan kembali jaringan itu, kebijakan PLN telah membebaskan biaya.
Namun, tentunya sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan dan khusus bagi rumah warga dan gedung yang rusak akibat bencana gempa.
Kunjungan Dirut PLN ke Sumbar dalam rangka menarik secara resmi relawan kelistrikan yang dikirim untuk melakukan upaya pemulihan jaringan listrik pascagempa 30 September 2009.
Selama masa tanggap darurat, kata Fahmi, mencapai 560 orang tenaga teknis kelistrikan yang dikerahkan untuk memperbaiki jaringan listrik di wilayah Padang, Pariaman dan sekitarnya.
Langkah antisipasinya dalam masa tanggap darurat diambil peralatan yang akan dibangun pada gardu induk di Bungus Teluk Kabung Padang, sehingga dikanibal bisa hidup sebagian di wilayah Sumbar. Terkait dari 11 gardu induk di Sumbar, hanya enam unit yang bisa beroperasi tetapi pada Kamis siang sekitar pukul 15:00 WIB, atau tidak sampai dalam waktu hitungan 24 jam pascagempa terjadi listrik sebagian di Padang.
“Kami sudah menegaskan supaya listrik dihidupkan pada fasilitas umum, maka yang pertama dihidupkan di Rumah Sakit (RS) M Djamil dan Posko pusat Satkotlak PP Sumbar, karena sebagai pusat pengendali dalam masa tanggap darurat,” katanya.
Fahmi juga mengatakan, setelah dilakukan verifikasi waktu sehari pasca gempa terdapat 245 kilometer jaringan tegangan rendah yang harus dibereskan. Kemudian tercatat 445 km jaringan tegangan rendah dan 220 gardu distribusi roboh, lalu berkat kerjasama yang baik petugas PLN yang dikirim berbagai daerah, termasuk dari Jakarta dan Tangerang sehingga hari ke tiga pascagempa seluruh Kota Pariaman sudah hidup dan sekitar 50 persen di Padang hidup.
“Alhamdulillah, pada hari ke sembilan seluruh wilayah Padang, Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman kembali hidup,” katanya.
PLN telah melakukan tanggap darurat, rekonstruksi dan rehabilitasi dalam waktu bersamaan sehingga kini semua peralatan sudah beroperasi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman mengucapkan terima kasih yang atas kerjasama dan kepedulian yang tinggi dari pihak PLN, baik yang berada di Sumbar maupun yang datang dari laur provinsi dalam pengadaan sistem kelistrikan di Sumbar.
Hal ini, tentunya wujud kebersamaan yang luar biasa, bahkan petugas PLN berdatangan yang bukan dari daerah terkena gempa untuk membantu.
“Saya sering keliling Kota Padang, pascagempa begitu terlihat gigihnya petugas dari PLN dalam upaya menormalkan jaringan listrik. Tapi, bagi daerah yang masih belum hidup, juga telah dikirim PLN genset sebagai alternatif menjelang jaringan baik,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar